;

Monday, September 9, 2013

TIPS AMAN MENGGUNAKAN BSMNET BANKING

Monday, September 9, 2013


    BSMNet Banking menggunakan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL) 128 bit untuk memproteksi komunikasi antara komputer Anda dan server BSMNet Banking selama Anda mengakses internet banking Bank Syariah Mandiri. Untuk memastikan proteksi komunikasi selama Anda mengakses BSMNet Banking, Anda dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:      Lihat simbol 'gembok' di bagian bawah dari browser Anda. Double click simbol 'gembok' tersebut dan akan muncul informasi dari sertifikat tersebut,     'Issued to: bsmnet.syariahmandiri.co.id' dan cek sertifikat status pada tab certification Path akan tertulis 'This certificate is OK'   Pastikan bahwa Anda telah mengetik alamat yang benar yaitu https://bsmnet.syariahmandiri.co.id Pastikan bahwa komputer yang Anda akan gunakan benar-benar aman dan terpercaya., lebih baik tidak menggunakan bsmnet banking dari warnet. Tolak layanan simpan otomatis User ID dan Password BSMNet Banking pada saat browser menawarkan peyimpanan otomatis Biasakan untuk menghapus browser cache dan history setiap selesai bertransaksi (delete cookies pada menu temporary internet file). Jangan tinggalkan komputer Anda saat Login ke layanan BSMNet Banking dan selalu klik 'logout' jika sudah selesai menggunakan Jika Anda mendapatkan e-mail yang berisi pemberitahuan bahwa BSM akan menutup rekening atau User ID Anda, jika tidak melakukan konfirmasi dengan data-data pribadi, jangan reply atau mengklik link yang ada pada e-mail tersebut Jangan terpancing untuk mengikuti anjuran melakukan transfer ke rekening tertentu, dengan tujuan mendapatkan hadiah undian Jangan pernah membagi atau memberikan User ID atau Password BSMNet Banking Anda pada orang lain bahkan staf Bank Syariah Mandiri sekalipun. Bank Syariah Mandiri tidak pernah menanyakan Password BSMNet Banking untuk alasan apapun. Jangan menggunakan PIN yang dapat ditebak dengan mudah oleh orang lain, seperti nomor telepon, tanggal kelahiran, nomor kendaraan, atau data pribadi lainnya. Sebaiknya pilihlah nomor PIN yang unik dan tidak bermakna. Semakin acak, semakin bagus. Hubungi Call Center Bank Syariah Mandiri jika Anda lupa PIN atau PIN Anda terblokir.
  1. BSMNet Banking menggunakan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL) 128 bit untuk memproteksi komunikasi antara komputer Anda dan server BSMNet Banking selama Anda mengakses internet banking Bank Syariah Mandiri.
  2. Untuk memastikan proteksi komunikasi selama Anda mengakses BSMNet Banking, Anda dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
    • Lihat simbol 'gembok' di bagian bawah dari browser Anda. Double click simbol 'gembok' tersebut dan akan muncul informasi dari sertifikat tersebut,
    • 'Issued to: bsmnet.syariahmandiri.co.id' dan cek sertifikat status pada tab certification Path akan tertulis 'This certificate is OK'
  3. Pastikan bahwa Anda telah mengetik alamat yang benar yaitu https://bsmnet.syariahmandiri.co.id
  4. Pastikan bahwa komputer yang Anda akan gunakan benar-benar aman dan terpercaya., lebih baik tidak menggunakan bsmnet banking dari warnet.
  5. Tolak layanan simpan otomatis User ID dan Password BSMNet Banking pada saat browser menawarkan peyimpanan otomatis
  6. Biasakan untuk menghapus browser cache dan history setiap selesai bertransaksi (delete cookies pada menu temporary internet file).
  7. Jangan tinggalkan komputer Anda saat Login ke layanan BSMNet Banking dan selalu klik 'logout' jika sudah selesai menggunakan
  8. Jika Anda mendapatkan e-mail yang berisi pemberitahuan bahwa BSM akan menutup rekening atau User ID Anda, jika tidak melakukan konfirmasi dengan data-data pribadi, jangan reply atau mengklik link yang ada pada e-mail tersebut
  9. Jangan terpancing untuk mengikuti anjuran melakukan transfer ke rekening tertentu, dengan tujuan mendapatkan hadiah undian
  10. Jangan pernah membagi atau memberikan User ID atau Password BSMNet Banking Anda pada orang lain bahkan staf Bank Syariah Mandiri sekalipun. Bank Syariah Mandiri tidak pernah menanyakan Password BSMNet Banking untuk alasan apapun.
  11. Jangan menggunakan PIN yang dapat ditebak dengan mudah oleh orang lain, seperti nomor telepon, tanggal kelahiran, nomor kendaraan, atau data pribadi lainnya. Sebaiknya pilihlah nomor PIN yang unik dan tidak bermakna. Semakin acak, semakin bagus.
  12. Hubungi Call Center Bank Syariah Mandiri jika Anda lupa PIN atau PIN Anda terblokir.

Sembilan Empat - 8:37 PM

Aplikasi Blackberry Messenger (BBM) Untuk PC


Aplikasi Blackberry Messenger (BBM) Untuk PCHey semua, untuk postingan di weekend ini saya mau ngeshare aplikasi lagi nih setelah sekian lama udah ngeshare aplikasi wechat dengan judul Download Aplikasi Wechat Gratis. Pada kali ini aplikasi yang share hanya untuk PC atau Laptop, untuk apps s60v2 libur dulu.

Yah aplikasi tak lain tak bukan Blackberry Messenger (BBM), yang nama aplikasinya adalah Fixmo Web Messenger. Kalian bisa Langsung BBM an di PC/Laptop, sehingga akan membuat Anda lebih mudah dan cepat membalas setiap pesan di BBM lewat PC/Laptop. Awalnya sih saya tau aplikasi ini iseng-iseng aja di pc sodara. Akhirnya lama-lama ketagihan juga, walaupun maininya harus nungu berbulan-bulan ke rumah sodara.

Nah buat yang mau download dan saya kasih sedikit tutorial untuk ngegunainya. Oke ikuti langkah-langkah di bawah ini sob:

1. Pertama kita download dulu aplikasi fixmo messengernya dulu, download Click Here ...!!.
2. Buka aplikasi BB buat akun baru dengan alamat email kamu dan password lebih dari 8 karakter, ini diperlukan untuk log in ke BBM.
3. Klik Connect.
4. Selanjutnya masuk ke alamat web fixmo di browser PC dan masukkan informasi login di Disini, terakhir klik connectdari tampilan web dan sekarang kamu sudah bisa BBM-an dari PC/Desktop.

Cukup mudahkan. Mudah-mudahan setelah anda sukses bbm an weekend anda di hari ini semakin happy sekaligus biar puasanya gk kerasa gitu. Oke mudah-mudahan bermanfaat sekian dan terima kasih.

Sembilan Empat - 8:21 AM

Sunday, September 8, 2013

Ternyata GMT Bukan Di Greenwich, Tapi Di Ka’bah

Sunday, September 8, 2013

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan travel ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata: “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?”
Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi di balik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, "Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam." (Jami Al-Tirmidzi Al-Hajj 877)
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Ternyata GMT Bukan Di Greenwich, Tapi Di Ka’bah ...Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan travel ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata: “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?”Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi di balik penghapusan website tersebut.Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, "Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam." (Jami Al-Tirmidzi Al-Hajj 877)... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Sembilan Empat - 7:34 PM

Tuesday, September 3, 2013

AlQuran, Umur Alam Semesta Dan Metonic Cycle

Tuesday, September 3, 2013

AI-Qur'an selalu merujuk kepada (banyak) alam semesta atau 'alamin, di mana sains saat ini baru menghasilkan satu hipotesis dan model tentang multiple universes. Seruan al-Qur'an tentang kebenaran sangat universal - timeless and spaceless ­ dialamatkan kepada seluruh manusia dan golongan jin. Kadang-kadang al-Qur'an menyebutkan makhluk yang ada di (banyak) bumi dan di (banyak) langit-yang bermakna segenap makhluk yang telah diketahui maupun yang belum diketahui. Barangkali ia adalah satu-satunya kitab suci yang seruannya ditujukan kepada manusia dan makhluk alam gaib (jin). Kritikus al-Qur'an mengatakan, "Mengapa tidak sekalian saja dialamatkan kepada iblis, atau evil?" Kritikus itu lupa atau tidak mengetahui bahwa iblis dan setan adalah salah satu ras dari golongan jin.


AI-Qur'an adalah Kebijakan Abadi

Setiap ayat, bahkan jumlah ayat atau kata, dan nama surat merupakan kebijakan abadi. Ia mempunyai beberapa lapisan pengertian, sesuai dengan tingkat ilmu pengetahuan manusia yang membacanya.

 

Kita lihat, misalnya, salah satu ayat dari Surat ar-Rahman, yang membahas tentang air;

 

"Dia membiarkan kedua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing". (ar-Rahman [55]: 19-20)

 

Sedikit penafsir yang mengartikan ini adalah tanah genting yang tidak terlihat. Penafsir lainnya menyebutkan bahwa air tawar di sungai dan air asin di lautan bertemu namun tidak saling melampaui karena perbedaan kepekatannya. Sampai di sini terjemahan belum bermasalah. Keterangan lebih lanjut:

 

Fenomena menarik adalah apa yang diungkapkan oleh seorang ilmuwan Prancis Jacques Yves Cousteau yang meneliti berbagai lautan di dekat Selat Jibraltar,1 ditemukan bahwa pertemuan antara air dari Laut Mediteranian (Laut Tengah) dengan air dari Lautan Atlantik tidak bercampur, walaupun keduanya air asin. Salinitas yang berbeda menghasilkan "dam" yang tidak terlihat. Air Laut Tengah dengan salinitas di atas 36,5% dan temperatur sekitar 11,5 derajat Celsius, terisolasi di kedalaman 900 sampai 1100 meter. Sedangkan air yang berasal dari Lautan Atlantik mempunyai salinitas di bawah 35%, membungkus air Laut Tengah dengan temperatur di bawah 10 derajat Celsius.

 

Berikutnya adalah fenomena menarik tentang pembentuk­an mutiara.

 

"Dari keduanya keluar mutiara dan marjan" (ar-Rahman 55 : 22)

 

Para penerjemah dua puluh tahun yang lalu, dengan satu atau dua pengecualian, menerjemahkan "marjan" dengan "batu koral". Padahal mayoritas ahli tafsir mengartikan dengan marjan, yang mengandung mutiara kecil yang lebih berkilau. Tetapi ahli tafsir modern, misalnya Sayyid Quthb, berbicara tentang "batu koral". Disadari bahwa banyak ahli tafsir yang menghadapi persoalan dengan ayat ini. Menurut pengetahuan mereka pada waktu itu, mutiara hanya datang dari air laut. Padahal ayat ini barangkali menjelaskan bahwa mutiara bisa terbentuk baik di dalam air laut maupun air tawar. Bagaimana bisa? Abu Ubaidah, seorang penulis terdahulu, sangat yakin bahwa mutiara hanya datang dari air laut, sehingga ia mencoba berkelit untuk menafsirkan ayat tersebut dengan sesuatu yang lain. Maka ia menulis, "Mutiara hanya datang dari salah sa­tu nya".

 

Tetapi kini telah diketahui bahwa mutiara bisa terbentuk di dalam air tawar. Encyclopedia Britannica, Micropaedia 1977, menulis bahwa di sungai-sungai rimba Bavaria (Eropa) mutiara .libudidayakan. Bahkan budidaya mutiara air tawar di Cina telah dikenal sejak sebelum tahun 1000 SM.

 

Dengan demikian, pernyataan al-Qur'an dalam surat ini sesuai dengan arti harfiahnya, tanpa memerlukan penafsiran yang dipaksakan.

 

Apakah pembaca akan berhenti sampai di sini?

 

Kita beralih ke ayat al-Qur'an yang pembahasannya me­merlukan pengetahuan astrofisika, gabungan astronomi, fisika dan matematika, yaitu Surat an-Nur atau yang berarti cahaya.

 

"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumynmaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus (misykat), yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walauyun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (an-Nur 24 : 35).



 

Esensi ayat ini adalah bahwa Tuhan adalah (satu-satunya) pemberi cahaya di alam semesta tanpa sentuhan api. Namun menyangkut perumpamaan, mufasir klasik menghadapi kesulitan untuk menjelaskan lebih rinci.

 

Dengan beberapa pengecualian mereka akan menjelaskan bahwa misykat , atau suatu lubang yang tidak dapat ditembus, adalah lubang di rumah-rumah untuk tempat lampu obor, yang ada di dinding rumah. Sedangkan pohon (zaitun) yang dimaksud adalah pohon (zaitun) yang tumbuh di bukit-bukit, sehingga sinar matahari dapat menyinari, baik pada saat matahari terbit maupun matahari terbenam.

 

Mufasir modern, seperti Malik Ben Nabi, menjelaskan bahwa misykat adalah lampu bohlam:

 

Pohon yang dimaksud adalah kawat wolfram yang berpijar karena efek listrik tanpa disentuh api, dibungkus gelas kaca, untuk memantulkan seluruh sinarnya ke segala arah sehingga dapat menerangi seluruh ruangan. Lampu bohlam adalah sekat yang tak dapat ditembus, karena hampa udara, tidak ada oksigen di sana.

 

Tetapi, dalam studi yang lebih mendalam tentang cahaya di langit oleh para astrofisikawan, misalnya Mohamed Asadi2 dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything, perum­pamaan ayat tersebut lebih mendekati kepada fenomena quasar dan gravitasi efek lensa yang menghasilkan cahaya di atas cahaya. Quasar atau Quasi Stellar adalah objek di langit yang ditemukan pertama kalinya pada tahun 1963. Mereka mewakili objek yang paling terang di alam semesta, jauh lebih terang dari cahaya matahari atau bintang. Para astronom menemukan bahwa objek "seperti bintang' ini terletak miliaran tahun cahaya dari bumi. Objek ini tentunya mempunyai energi yang besarnya sangat luar biasa supaya tetap terlihat dari sini. Energi mereka berasal dari "pusat lubang hitam yang sangat masif". Karakter pertama dari ayat ini yaitu misykat adalah "lubang hitam", sedangkan karakter kedua yaitu "pelita dalam kaca" adalah galaksi yang menghasilkan efek gravitasi lensa seperti quasar (pelita) yang terbungkus oleh kaca (gelas). Coba simak keterangan quasar oleh astronom NASA.3


"Efek gravitasi pada galaksi, quasar yang jauh, serupa dengan efek lensa sebuah gelas minum yang memantulkan sinar lampu jalan yang menciptakan berbagai image (lapisan cahaya atas cahaya)"

 

Energi quasar yang berasal (dicatu) dari lubang hitam, terjadi ketika "bintang-bintang dan gas" dari galaksi terhisap di dalamnya. Karakter lainnya yang disebut "pohon" oleh al-Qur'an adalah sebutan yang tidak lazim oleh para astronom yang menggambarkan galaksi sebagai "pohon-pohon" yang terdiri dari bintang-bintang. Lihat saja istilah diagram Hertzprung­Russel, dalam buku Timothy Ferris, The Whole Shebang, 1997.

 

Barangkali, karakter lainnya yang menarik dari ayat di atas adalah pernyataan "diterangi tanpa tersentuh oleh api", suatu fenomena fusi nuklir yang menghasilkan cahaya yang sangat terang, di mana di ruang angkasa nyaris tidak ada ok­sigen untuk pembakaran. Bintang-bintang memulai hidupnya dengan unsur kimia yang paling ringan, yakni hidrogen. Gas berkontraksi, karena gravitasi, memanas; atom hidrogen ber­tumbukan dan membentuk helium, unsur yang lebih berat, ketika mengeluarkan energinya. Energi inilah yang membuat objek "bintang- bintang" bersinar tanpa "disentuh api', energi ini juga yang memelihara keseimbangan posisi bintang-bintang di alam semesta. Sepanjang pengetahuan manusia yang ada sekarang, fenomena quasar inilah yang paling tepat untuk meng­gambarkan ayat di atas. Terlebih lagi perumpamaan dalam ayat tersebut: "seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara". Bahkan aslinya lebih terang dari sinar bintang, dan memang seperti "mutiara" bila kita lihat dari foto-foto NASA yang ada, gemerlapan, sangat menawan.

 

Dengan demikian, terjemahan bebas ayat 35 Surat an-Nur dari sisi sains adalah:

 

"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang (hitam) yang tak tembus (misykat), yang di dalamnya ada pelita besar (quasar). Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca (efek gravitasi lensa dari galaksi) itu seakan­akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan pohon (galaksi yang dicatu oleh lubang hitam) yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon (galaksi) yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (fusi nuklir) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (efek gravitasi lensa), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia,dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." 



Antisipasi ke Depan atau Catatan Sebelumnya

AI-Qur'an dalam pengajarannya bukan saja dengan kalimat (teks) tetapi juga dengan hitungan, hitungan yang membahas berbagai hal. Perbandingan luas lautan dengan daratan, dampak pemanasan global (global warming), kecepatan cahaya, dan umur alam semesta: berdasarkan informasi-informasi yang disajikan oleh ayat-ayat al-Qur'an. Bila al-Qur'an seolah-olah mengantisipasi ke masa depan, itu adalah semata-mata perspektif manusia. Sebab dalam pandangan al-Qur'an, semua kejadian di bumi, sesungguhnya telah tercatat dengan baik di dalam Kitab Utama, Pusat Arsip, atau Lauh Mahfuzh, sebelum kejadian tersebut berlangsung4. 



Umur Alam Semesta

Secara ringkas, umur elemen kimia dapat diperkirakan berdasarkan uji radio aktif terhadap atom tersebut. Dan umum­nya dapat ditentukan dengan menggunakan uji contoh batu­batuan, yaitu dengan mengukur perubahan elemen berat seperti Rubidium Rb-87. Bila uji Rubidium ini diterapkan atas batuan yang tertua di bumi akan didapatkan bahwa batuan tertua ber­umur 3,8 miliar tahun. Jika diterapkan atas batuan tertua dari meteor akan didapatkan angka 4,56 miliar tahun. Kesimpulan ini membuktikan bahwa tata surya kita berumur sekitar 4,6 miliar tahun, dengan tingkat kesalahan 100 juta tahun. Sedikit berbeda, bila metode ini digunakan untuk mengukur gas di alam semesta maka akan menyebabkan tingkat variasi yang lebih lebar. Ilmuwan cukup puas mengetahui umur alam se­mesta sejak Dentuman Besar dengan perhitungan elemen kimia yaitu antara 11-18 miliar tahun.

 

Mohamed Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything mengatakan bahwa umur alam semesta, berdasarkan penyelidikannya terhadap bintang-bintang tertua, adalah antara 17 sampai 20 miliar tahun. Sedangkan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France menyatakan bahwa umur alam semesta kira-kira 18 miliar tahun.5


Dalam al-Qur'an ada dua ayat yang mengindikasikan perhitungan alam semesta selain makna relativitas waktu, yaitu Surat as-Sajdah (32:5) dan al-Ma'arij (70:4).

 

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) keyada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun" (al-Ma'arij 70 : 4)

 

Kita dapat mencatat bahwa al-Qur'an tidak mengatakan "50.000 tahun" waktu bumi. Karena waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit, di mana satu hari sama dengan 1000 tahun waktu bumi. Hari relatif tersebut merupakan umur alam semesta di mana sistem tata surya manusia (kita) berada.

 

Mari kita konversikan waktu relatif alam semesta:

 

50.000 x 365,2422 = 18.262.110 
Satu hari relatif di "satu tempat" di alam semesta, di tempat malaikat melaporkan urusannya, sama dengan 1000 tahun di bumi:

 

18.262.110 x 1000 = 18.262.211.000 tahun atau 18,26 miliar tahun.

 

Dengan demikian, umur alam semesta relatif adalah 18,26 miliar tahun. Hasilnya hampir sama dengan perhitungan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France tersebut di atas.

 

NASA memperkirakan umur alam semesta antara 12-18 miliar tahun berdasarkan pengukuran seberapa cepat alam semesta kita ini ekspansi setelah terjadinya "Dentuman Besar" 6


Dr. Marshall Joy dan Dr. John Carlstrom dari Universitas Chicago (tim NASA) telah mampu mengatasi masalah pengukuran kecepatan ekspansi alam semesta dengan teknik terbaru, yaitu menggunakan radio interferometer untuk menyelidiki dan mengukur fluktuasi Cosmic Microwave Background Radiation (CMBR). Dengan demikian, umur alam semesta dapat diperkirakan. Sedangkan tim NASA lainnya memperkirakan umur alam semesta antara 8-12 miliar tahun berdasarkan pengukuran jarak galaksi "M100" dengan teleskop ruang angkasa Hubble. Galaksi tersebut diperkirakan berjarak 56 juta tahun cahaya dari bumi. Namun demikian, pengukuran umur alam semesta ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin alam semesta umurnya lebih muda, padahal salah satu bintang di Bima Sakti mungkin umurnya jauh lebih tua dari perkiraan tersebut?7 



Metonic Cycle


Pembaca telah mendapatkan pengetahuan bahwa kata-kata dalam al-Qur'an mempunyai makna yang bertingkat. Beberapa kata mempunyai arti langsung, tetapi yang lain tidak, atau belum tentu. Misalnya saja, kata yang berarti bulan adalah syahr, dalam al-Qur'an disebutkan sebanyak 12 kali. Ini sesuai dengan 12 bulan dalam 1 tahun. Sedangkan kata yang berarti hari adalah yaum, yang disebutkan 365 kali dalam al-Qui an. Ini juga sesuai bahwa 1 tahun rata-rata sama dengan 365 hari. Tetapi kata yang berarti tahun, yaitu sanah disebutkan dalam al-Qur'an sebanyak 19 kali! Bagaimana kita memahaminya?


Terima kasih kepada cabang pengetahuan astronomi. Ang­ka 19 atau 19 tahun adalah satu periode di mana posisi relatif bumi dan bulan kembali ke posisi semula secara berulang sete­lah 19 tahun kemudian. Siklus ini ditemukan oleh Meton orang Yunani dan disebut Metonic cycle.



"Jika sekarang tanggal 20 Maret tahun 2000, dan bulan purnama terlihat pada posisi dekat bintang Virgo, kapan kita dapat melihat bulan purnama pada posisi yang sama?"



"Jawabnya bukan bulan depan atau tahun depan, tetapi tanggal 20 Maret tahun 2019, 19 tahun kemudian."



Mengapa 19 tahun? Karena fase Tahun Matahari dan Tahun Bulan akan bertemu tepat pada siklus yang ke-19, di mana 235 bulan Kalender Bulan tepat sama dengan siklus 19 tahun berdasarkan Kalender Matahari. (29,53 hari x 235 kira-kira sama dengan 365,24 hari x 19). Meton dari Athena pada tahun 440 SM mengetahui bahwa 235 bulan berdasarkan Kalender Bulan sama dengan 19 tahun Kalender Matahari. Oleh karena itu, siklus ini dikenal dengan siklus Meton8, dan merupakan basis perhitungan kalender di Yunani sampai Kalender Julius Caesar diperkenalkan pada tahun 46 SM. Bagi kaum Muslim, menggunakan Kalender Bulan karena sesuai dengan kebutuhan untuk perhitungan bulan Ramadhan, bulan Haji, dan peristiwa-peristiwa Islam lainnya. Namun sebelumnya, Kalender Bulan ini dipergunakan juga oleh kaum Yahudi, bangsa Babilonia, dan Cina.



Dengan demikian, jumlah penyebutan kata-kata tertentu dalam al-Qur'an mempunyai,makna yang sangat dalam, dan baru dapat diketahui oleh pembaca jika ia mempunyai penge­tahuan dan sains yang cukup luas.
Gambar+Ilustrasi+Big+Bang%252C+Gas+Nebula%252C+Erupsi+Benda+Planet%252C+Dentuman+Dan+Ledakan+Benda+Langit+%252813%2529


Sembilan Empat - 5:57 PM

Imran Bin Hushain Muslim Yang Beribadah Menyerupai Malaikat

Di tahun perang Khaibarlah ia datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bai'at. Dan semenjak ia menaruh tangan kanannya di tangan kanan Rasul, maka tangan kanannya itu beroleh penghormatan besar, hingga bersumpahlah ia pada dirinya tidak akan menggunakannya kecuali untuk perbuatan utama dan mulia.

Pertanda ini merupakan suatu bukti jelas bahwa pemiliknya mempunyai perasaan yang amat halus.

'Imran bin Hushain radhiyallah 'anhu merupakan gambaran yang tepat bagi kejujuran, sifat zuhud dan keshalehan serta mati-matian dalam mencintai Allah dan mentaati-Nya. Walaupun ia beroleh taufik dan petunjuk Allah yang tidak terkira, tetapi ia sering menangis mencucurkan air mata, ratapnya: -- "Wahai, kenapa aku tidak menjadi debu yang diterbangkan angin saja ... !"

Orang-orang itu takut kepada Allah bukanlah karena banyak melakukan dosa, tidak! Setelah menganut Islam, boleh dikata sedikit sekali dosa mereka! Mereka takut dan cemas karena menilai keagungan dan kebesaran-Nya, bagaimanapun mereka beribadat ruku' dan sujud, tetapi ibadatnya, dan syukurnya itu belumlah memadai ni'mat yang mereka telah terima.

Pernah suatu saat beberapa orang shahabat menanyakan pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Ya Rasulullah, kenapa kami ini ...? Bila kami sedang berada di sisimu, hati kami menjadi lunak hingga tidak menginginkan dunia lagi dan seolah-olah akhirat itu kami lihat dengan mata kepala ... ! Tetapi ketika kami meninggalkanmu dan kami berada di lingkungan keluarga, anak-anak dan dunia kami, maka kami pun telah lupa diri ... ?"

Ujar RasuIuIlah Shallallahu 'alaihi wa sallam : -
"Demi Allah, Yang nyawaku berada dalam tangan-Nya! Seandainya kalian selalu berada dalam suasana seperti di sisiku, tentulah malaikat akan menampakkan dirinya menyalami kamu ... ! Tetapi, yang demikian itu hanya sewaktu-waktu, !"

Pembicaraan itu kedengaran oleh 'Imran bin Hushain, maka timbullah keinginannya, dan seolah-olah ia bersumpah pada dirinya tidak akan berhenti dan tinggal diam, sebelum mencapai tujuan mulia tersebut, bahkan walau terpaksa menebusnya dengan nyawanya sekalipun! Dan seolah-olah ia tidak puas dengan kehidupan sewaktu-waktu itu, tetapi ia menginginkan suatu kehidupan yang utuh dan padu, terus-menerus dan tiada henti-hentinya, memusatkan perhatian dan berhubungan selalu dengan Allah Robbul'alamin... !

Di masa pemerintahan Amirul Mu'minin Umar bin Khatthab, 'Imran dikirim oleh khalifah ke Bashrah untuk mengajari penduduk dan membimbing mereka mendalami Agama. Demikianlah di Bashrah ia melabuhkan tirainya, maka demi dikenal oleh penduduk, mereka pun berdatanganlah mengambil berkah dan meniru teladan ketaqwaannya.

Berkata Hasan Basri dan Ibnu Sirin: -- "Tidak seorang pun di antara shahabat-shahabat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam yang datang ke Bashrah, lebih utama dari 'Imran bin Hushain ... !"

Dalam beribadat dan hubungannya dengan Allah, 'Imran tak sudi diganggu oleh sesuatu pun. Ia menghabiskan waktu dan seolah-olah tenggelam dalam ibadat, hingga seakan-akan ia bukan penduduk bumi yang didiaminya ini lagi ... ! Sungguh, seolah-olah ia adalah Malaikat, yang hidup di lingkungan Malaikat, bergaul dan berbicara dengannya, bertemu muka dan bersalaman dengannya.

Dan tatkala terjadi pertentangan tajam di antara Kaum Muslimin, yaitu antara golongan Ali dan Mu'awiyah, tidak saja 'Imran bersikap tidak memihak, bahkan juga ia meneriakkan kepada ummat agar tidak campur tangan dalam perang tersebut, dan agar membela serta mempertahankan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Katanya pada mereka: -- "Aku lebih suka menjadi pengembala rusa di puncak bukit sampai aku meninggal, daripada melepas anak panah ke salah satu pihak, biar meleset atau tidak ... !"

Dan kepada orang-orang Islam yang ditemuinya, diamanatkannya: -- "Tetaplah tinggal di mesjidmu ... ! Dan jika ada yang memasuki mesjidmu, tinggallah di rumahmu ... ! Dan jika ada lagi yang masuk hendak merampas harta atau nyawamu, maka bunuhlah dia... !"
Keimanan Imran bin Hushain membuktikan hasil gemilang.
Ketika ia mengidap suatu penyakit yang selalu menggangu selama 30 tahun, tak pernah ia merasa kecewa atau mengeluh.

Bahkan tak henti-hentinya ia beribadat kepada-Nya, baik di waktu berdiri, di waktu duduk dan berbaring.

Dan ketika para shahabatnya dan orang-orang yang menjenguknya datang dan menghibur hatinya terhadap penyakitnya itu, ia tersenyum sambil ujamya: -- "Sesungguhnya barang yang paling kusukai, ialah apa yang paling disukai Allah... !" Dan sewaktu ia hendak meninggal, wasiatnya kepada kaum kerabatnya dan para shahabatnya, ialah: "Jika,kalian,telah kembali dari pemakamanku, maka sembelihlah hewan dan adakanlah jamuan... !"

Memang, sepatutnyalah mereka menyembelih hewan dan mengadakan jamuan! Karena kematian seorang Mu'min seperti 'Imran bin Hushain bukanlah merupakan kematian yang sesungguhnya! Itu tidak lain dari pesta besar dan mulia, di mana suatu ruh yang tinggi yang ridla dan diridlai-Nya diarak ke dalam surga, yang besarnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-rang yang taqwa.

Sembilan Empat - 3:25 AM

Optimalisasi Otak Manusia

Otak manusia terbagai menjadi dua bagian, yaitu otak kanan dan kiri. Belahan kanan otak berkaitan dengan sisi kiri tubuh, dan belahan kiri dengan sisi kanan. Kita akan menganggap kebahagiaan tercatat secara lebih kuat di sisi kanan wajah. Sementara rasa muak, kemarahan, dan ketakutan di sisi kiri. Meskipun belahan kiri tidak mendominasi dalam mengalami emosi positif, belahan kanan tampaknya terlibat dalam pengenalan dan pemrosesan kedua sinyal emosi positif dan negatif itu. Otak kanan juga mengambil ekspresi-ekspresi wajah positif lebih dari yang kita kira berdasarkan dominasi otak kiri dalam merasakan emosi-emosi positif. Meski begitu, otak kiri benar-benar memainkan peran dalam memproses sinyal-sinyal positif serta mengalaminya (hlm. 36).
Otak menyediakan beberapa jenis pengalaman secara tak terhapuskan, langsung, dan tanpa usaha sengaja. Ia membaca jenis pengalaman itu sedemikian rupa sehingga pikiran sadar kita harus menyisih agar insting yang memicu emosi dapat mengambil alih. Data lain yang kurang penting disimpan sandinya secara permanen dengan menyampaikan pengalaman itu melalui gulungan latihan berulang-ulang.
Ada bukti bahwa itulah yang terjadi dalam mimpi. Saat tidur, sementara konteks tidak sibuk menyeleksi data yang berdatangan memalui berbagai indra, ia dapat menyampaikan potongan-potongan pengalaman mutakhir untuk membantu mereka menjadi ingatan permanen. Ingatan adalah mitra dalam mengembangkan semua keterampilan mental lain. Kunci untuk belajar adalah kemampuan otak untuk mengubah pengalaman yang ada sekarang menjadi sandi dan menyimpannya agar di kemudian hari, pengalaman tersebut dapat dipanggil kembali.
Buku ini layak dibaca oleh semua orang yang menjaga pikiran mereka agar tetap aktif. Terutama mereka yang telah memanfaatkannya untuk mengeksplorasi sarana kelangsungan hidup dan kegembiraan yang sangat menarik, yaitu otak manusia.
Jika kita sadari, sesungguhnya otak menghasilkan zat kimia yang dinamakan acetylcholine untuk membawa pesan-pesan di antara sel-sel yang terlibat dalam ingatan dan penyusunan strategi. Adanya zat kimia neurotransmiter semacam itu ternyata meningkat di dalam otak yang sering digunakan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang membutuhkan pemecahan masalah. Ini mungkin karena sesungguhnya sebagian orang yang lebih tua tidak kehilangan kemampuan ini sebanyak orang lain saat mereka menua.
Islam+Dan+Ilmu+Pengetahuan
Ketidakmampuan untuk mengingat kejadian-kejadian yang belum lama berlalu merupakan tanda pertama penurunan fungsi otak yang semakin lama semakin parah, yang disertai oleh timbulnya pola "plak" amyloid protein. Itu kemudian di dalam konteks di sepanjang sisi dalam cuping temporal, yang hanya ada di hipokampus. Selanjutnya ia menyebar ke sirkuit-sirkuit lain termasuk ingatan akan kejadian-kejadian pada masa yang sudah lama berlalu. Kemampuan untuk menemukan kata-kata untuk menyebut objek-objek yang biasa mulai melemah, diikuti dengan ketidakmampuan untuk mengenali orang-orang dan tempat-tempat yang sudah diakrabi atau bahkan tidak mengetahui kegunaan cangkir kopi. Wanita yang menjaga agar pikirannya selalu aktif sampai tua lebih kecil kemungkinannya untuk menderita Alzheimer ini. Namun "serangan awal" Alzheimer, yang biasanya muncul pada awal usia 50-an, merupakan suatu kondisi yang diwarisi secara genetis dan tidak dapat diperlemah atau ditunda dengan hanya menjaga pikiran tetap aktif (hlm. 126).
Dalam buku yang berjudul asli Building Mental Muscle: Conditioning Exercises for The Six Intellgence Zones David Gamon dan Allen D. Bragdon membeberkan temuan-temuan terbaru tentang kinerja dan struktur otak. Terdapat enam zona kecerdasan pada otak, yaitu pengambilan keputusan dan sosial, ingatan, emosi, bahasa, matematika, dan spasial. Semua zona kecerdasan ini kita butuhkan karena saling membantu dalam kegiatan berpikir kita. Jika salah satu dari keenam zona ini jarang digunakan, niscaya ia akan mengalami kemunduran. Oleh karena itu, otak --seperti halnya otot-- perlu dilatih agar tidak kendur dan semakin kuat. Permainan-permainan dalam buku ini dirancang untuk merangsang sel-sel pada enam zona otak, yang sebagian di antaranya mungkin tidak kita gunakan secara teratur dalam kehidupan pribadi atau kehidupan profesional kita. Jadi, ayo, senam otak!

Sembilan Empat - 3:14 AM

Kisah Umat Yahudi Yang kutuk Menjadi kera


Kisah Ashhabu Sabt

Ketiga ayat di atas adalah menceritakan tentang Ashabus Sabt, adalah sekelompok kaum Yahudi yang menjadi umat Nabi Musa As. Mereka tinggal di pesisir Laut Merah. Kisah ini menceritakan tentang sebuah desa orang-orang Yahudi yang terletak di pesisir lautan, yaitu sebuah desa pesisir di antara desa-desa yang mereka diami. Orang-orang Yahudi setempat telah diperintahkan Allah untuk tidak berburu dan menangkap ikan pada hari Sabtu dan mereka dibolehkan untuk menangkap pada hari-hari lain dalam sepekan.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikisahkan sebuah riwayat dari  Abdur Razzaq mengatakan, telah mencerita kan kepada kami Ibnu Juraij, telah menceritakan kepadaku seorang lelaki, dari Ikrimah yang mengatakan, "Pada suatu hari aku pernah datang kepada Ibnu Abbas. Saat itu Ibnu Abbas sedang menangis, dan tiba­tiba ternyata ia sedang memegang mushaf di pangkuannya. Maka aku merasa segan untuk mendekat kepadanya. Aku masih tetap dalam keadaan demikian (menjauh darinya) hingga pada akhirnya memberanikan diri untuk maju dan duduk di dekatnya, lalu aku bertanya, 'Hai Ibnu Abbas, apakah yang membuatmu menangis? Semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu.' Ibnu Abbas menjawab, 'Karena lembaran ­lembaran ini ' ."

Ikrimah melanjutkan kisahnya, 'Ternyata lembaran­lembaran yang dimaksud adalah surat Al­A'raf. Lalu Ibnu Abbas bertanya, 'Tahukah kamu kota Ai lah?' Aku menjawab, 'Ya. ' Ibnu Abbas berkata bahwa dahulu pada kota itu tinggallah suatu kabilah Yahudi yang digiring ikan­ikan kepada mereka pada hari Sabtu, kemudian pada hari yang lainnya ikan­ikan itu menyelam ke dalam laut, sehingga mereka tidak dapat lagi menangkapnya kecuali setelah mereka menyelam dan ber­susah payah.

Pada hari Sabtu ikan­ikan itu datang kepada mereka terapung­apung di permukaan air laut, kelihatan putih­putih lagi gemuk­gemuk, seakan­akan seperti perak seraya membolak­balikkan punggung dan perutnya di pinggir laut tempat mereka tinggal. Mereka tetap menahan diri seperti demikian selama beberapa waktu. Kemudian setan membisikkan mereka seraya mengatakan sesungguhnya kalian hanya dilarang memakannya saja pada hari Sabtu. Karena itu, tangkaplah oleh kalian ikan­ikan tersebut pada hari Sabtu dan memakan­nya di hari­hari yang lain. Segolongan orang dari mereka mengatakan demikian, seperti yang dibisikkan oleh setan; sedangkan segolongan yang lainnya mengatakan, 'Tidak, bahkan kalian tetap dilarang memakan dan menangkap serta memburunya pada hari Sabtu.'

Mereka dalam keadaan demikian (berdebat) selama beberapa hari hingga datanglah hari Jumat berikutnya. Maka pada keesokan harinya ada segolongan orang dari mereka berangkat menuju ke tepi pantai bersama dengan anak­anak dan istri­istri mereka (untuk menangkap ikan), sedangkan segolongan yang lainnya —yai tu golongan yang kanan— mengisolisasi diri dan menjauh dari mereka; dan segolongan yang lainnya lagi —yaitu golongan kiri— memisahkan diri, tetapi diam, tidak melarang.

Golongan kanan mengatakan, 'Celakalah kalian ini dari siksa Allah. Kami telah melarang kalian, janganlah kalian menjerumuskan diri kaitan ke dalam siksaan Al lah. ' Lalu golongan kiri mengatakan (kepada golongan kanan), seperti yang disebutkan oleh firman­Nya:

لِمَ تَعِظُونَ قَوۡمًا‌ۙ ٱللَّهُ مُهۡلِكُهُمۡ أَوۡ مُعَذِّبُہُمۡ عَذَابً۬ا شَدِيدً۬ا

Mengapa kalian menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang keras? (Al­ A'raf: 164)

Golongan kanan menjawab, seperti yang dikisahkan oleh firman­Nya:

مَعذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَلَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ

Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhan kalian dan supaya mereka betaqwa (al-A'raf: 164)

Yakni agar mereka menghentikan perburuan ikan di hari Sabtu. Jika mereka mau menghentikannya, maka hal tersebut lebih kami sukai agar mereka tidak terkena azab Allah dan agar mereka tidak dibinasakan. Dan jika ternyata mereka tidak mau menghentikan perbuatannya, maka alasan kami cukup kuat kepada Tuhan kalian (untuk melepas tanggung jawab).

Akan tetapi, mereka yang dilarang tetap melakukan pelanggaran itu. Maka golongan kanan berkata, 'Hai musuh­musuh Atlah, demi Allah, sesungguhnya kalian telah melanggar, sesungguhnya kami akan datang malam ini ke kota kalian. Dan demi Allah, kami tidak akan melihat kalian pada pagi harinya melainkan kalian telah ditimpa oleh gempa atau kutukan atau sebagian dari azab yang ada di sisi Allah.'

Ketika pagi harinya tiba, golongan kanan mengetuk­ngetuk pintu perkampungan mereka, tetapi tidak dibuka; dan golongan kanan menyeru mereka, tetapi tidak ada jawaban. Akhirnya golongan kanan mengambil tangga, dan seorang lelaki dari golongan kanan menaiki tangga itu dan berada di atas tembok kampung tersebut. Latu ia melayangkan pandangannya ke seluruh perkampungan itu, kemudian berkata, 'Hai hamba­hamba Allah, yang ada hanyalah kera­kera. Demi Allah, kera­kera itu meloncat ­loncat seraya mengeluarkan suara jeritannya, semuanya mempunyai ekor' ."

Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, "Lalu mereka (golongan kanan) membuka pintu gerbangnya dan masuklah mereka ke dalam perkampungan itu. Kera­kera tersebut mengenal saudara mereka dari kalangan manusia, tetapi yang menjadi saudara mereka dari kalangan manusia tidak mengenal kera­kera itu. Lalu kera­kera itu masing ­masing mendatangi familinya dari kalangan manusia seraya menciumi pakaiannya dan menangis. Maka saudara nya yang manusia itu berkata, 'Bukankah saya telah melarang kalian melakukan hal ini?

Maka si kera menjawab dengan anggukan kepala yang berarti mengiakan. Kemudian Ibnu Abbas membaca kan firman­Nya:

فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُڪِّرُواْ بِهِۦۤ أَنجَيۡنَا ٱلَّذِينَ يَنۡہَوۡنَ عَنِ ٱلسُّوٓءِ وَأَخَذۡنَا ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابِۭ بَـِٔيسِۭ بِمَا كَانُواْ يَفۡسُقُونَ

Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka. Kami selamatkan orang­orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang­orang yang zalim siksaan yang keras. (Al­A'raf: 165)

Selanjutnya ia mengatakan, "Maka saya melihat bahwa orang­orang yang melarang perbuatan jahat itu telah diselamatkan, sedangkan saya tidak melihat golongan lainnya (yang tidak terlibat) disebutkan. Dan memang kita pun sering melihat banyak hal yang tidak kita sukai, tetapi kita tidak dapat mengatakan apa­apa terhadapnya." [7]

Perbedaan Ulama’ Tentang Perubahan Bentuk


Ayat di atas  memberikan ancaman kepada orang-orang Yahudi yang masih ada saat diturunkan Al Qur’an maupun bagi orang-orang setelahnya yang mengingkari Rasulullah Saw. dan menyimpangkan firman Allah dari tempatnya hingga Allah memberikan hukuman kepada mereka sebagaimana Dia stelah memberikan hukuman kepada orang-orang Yahudi yang melanggar perintah-Nya ketika mereka dilarang dari menjaring (ikan) pada hari sabtu yang kemudian mereka melakukan trik dan membolehkan menjaring sehingga hukuman bagi mereka adalah dirubah bentuk mereka oleh Allah menjadi monyet dan babi yang menjadikan mereka hina dan dimurkai.

Dalam hal ini, dikalangan mufasir terdapat dua pendapat tentang makna al-maskhu (merubah bentuk) apakah ia perubahan bentuk yang bersifat fisik ataukah perubahan maknawi, artinya apakah perubahan orang-orang yang melampaui batas itu menjadi monyet dan babi itu adalah perubahan yang hakiki ataukah hanya perubahan di dalam prilaku mereka sehingga prilaku mereka seperti monyet dan babi yang mengalihkan kemuliaan mereka sebagai manusia kepada kehinaan bagi mereka seperti monyet dan babi ?

Sedikit dari para mufasir yang mengatakan bahwa ia adalah perubahan maknawi. Di dalam Tafsir al Qurthubi disebutkan bahwa pendapat seperti ini diriwayatkan dari Mujahid didalam menafsirkan ayat ini yaitu   perubahan pada hati mereka dan pemahaman mereka berubah seperti pemahaman monyet dan tidak ada lagi mufasir yang mengatakan hal ini selainnya, sepengetahuan ku.

Pendapat Mujahid dan kelompok yang menyatakan bahwa yang dimaksud dirubah menjadi babi dan kera adalah secara maknawi bukan hakiki, adalah sangatlah lemah, karena ayatnya berbunyi"jadilah kalian kera yang hina", jika anggapan mereka benar, maka otomatis ayatnya "maka jadilah kalian seperti kera yang hina". Seperti ayat berikut ini.

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidah nya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.(Qs al-‘arof[7]:176)

Sementara kebanyakan dari mufasir mengatakan bahwa perubahan itu berupa fisik. Dan mereka yang mengatakan hal ini pun telah berselisih, apakah mereka berketurunan setelah dirubah ataukah tidak berketurunan ? Al Qurhubi menjelaskan bahwa para ulama telah berselisih tentang orang-orang yang telah dirubah itu apakah mereka berketurunan menjadi dua pendapat :

1. Al- Zajjaj mengatakan bahwa sekelompok ulama ada yang mengatakan boleh dikatakan bahwa monyet-monyet itu berasal dari mereka, pendapat ini dipilih oleh al Qodhi Abu Bakar bin al Arabiy.

2. Sedangkan jumhur ulama mengatakan bahwa orang-orang yang telah dirubah itu tidaklah berketurunan dan bahwasanya sebelum mereka sudah terdapat monyet, babi atau yang lainnya. Sedangkan orang-orang yang telah dirubah oleh Allah telah binasa, punah dan mereka tidaklah memiliki keturunan karena mereka ditimpa kemurkaan dan adzab sehingga mereka tidak bisa hidup di dunia lebih dari tiga hari.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang-orang yang telah dirubah tidaklah bertahan hidup lebih dari tiga hari, tidak makan, tidak minum dan tidak berketurunan. Ibnu Athiyah mengatakan bahwa telah diriwayatkan dari Nabi saw yang menyebutkan bahwa orang-orang yang telah dirubah itu tidaklah berketurunan, tidak makan, tidak minum dan tidak hidup lebih dari tiga hari. Al Qurthubi mengatakan bahwa inilah yang benar dari kedua pendapat tersebut.

Para ulama yang berpendapat bahwa orang-orang yang telah dirubah itu tetap hidup dan berketurunan berargumentasi dengan apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Nabi saw bersabda,"Suatu umat dari Bani Israil telah lenyap dan tidak diketahui apa yang telah dilakukannya. Dan aku tidaklah melihatnya kecuali tikus. Tidakkah kalian melihatnya apabila diberikan kepadanya susu onta (maka) dia tidaklah meminumnya dan jika diberikan kepadanya susu kambing (maka) dia meminumnya."

Diriwayatkan pula oleh Imam Muslim Abu Said dan Jabir bahwa Nabi saw didatangkan kepadanya saw seekor biawak lalau beliau saw tidaklah memakannya dan bersabda,"Aku tidak mengetahui bisa jadi ini berasal dari abad-abad yang telah dirubah"

Jumhur menjawab hal itu bahwa perkataan Rasul itu hanyalah dugaan dan kehati-hatian sebelum diwahyu kan kepadanya bahwa Allah tidak menjadikan orang-orang yang telah dirubah itu berketurunan. Dan tatkala diwahyukan kepadanya tentang hal itu maka berlalulah semua kekhawatiran tersebut dan beliau saw mengetahui bahwa biawak dan tikus bukanlah dari yang dirubah.

Sepertihalnya kelompok pertama yang berargumentasi dengan apa yang diriwayatkan bahwa seekor monyet berzina kemudian berkumpullah para monyet yang melakukan perajaman terhadapnya dan terdapat seorang laki-laki yang ikut serta melakukan perajaman itu.

Mayoritas ulama’pun menjawabnya dengan mengatakan bahwa riwayat tersebut tidaklah terdapat didalam "Shahih al Bukhori" akan tetapi didalam "Tarikh" nya. Sebagian orang merekayasanya sebagai yang shahih. Para perawinya tidaklah termasuk orang-orang yang bisa dipakai argumentasi. Seandainya berita itu shahih pastilah mereka dari kalangan jin karena mereka seperti manusia didalam taklif. Tidak ada taklif bagi binatang sehingga diterapkan baginya hukuman zina.

Adapun dalil jumhur atas pendapat mereka adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam kitab "al Qodr" bahwa Nabi saw pernah ditanya tentang monyet dan babi : Apakah dia termasuk dirubah ?’ lalu beliau menjawab," Sesungguhnya Allah tidaklah membinasakan suatu kaum atau mengadzab suatu kaum lalu menjadikan keturunan bagi mereka. Dan sesungguhnya monyet dan babi sudah ada sebelum itu." Ini nash yang jelas dan shahih diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud oleh Muslim dan terdapat nash-nash tentang memakan biawak dihadapan Nabi saw diatas hidangannya sementara beliau saw tidaklah mengingkarinya. Itu semua menunjukkan betul apa yang dipilih al Qurthubi dari dua pendapat di atas, yaitu bahwa orang-orang yang telah dirubah tidaklah berketurunan.[8] .

Walaupun terjadi perbedaan pendapat tentang apakah manusia yang dikutuk menjadi hewan tersebut mempunyai keturunan apakah tidak, akan tetapi mereka sepakat bahwa telah terjadi pada umat-umat dahulu  yang menentang  perintah Allah dikutuk menjadi hewan dan bentuk lain sebagainya.

Sumber: http://cahayagusti.blogspot.com/2012/08/reinkarnasi-dalam-islam.html

Sembilan Empat - 2:52 AM

Monday, September 2, 2013

Mengetahui Kode Verifikasi Google WEBMASTER

Monday, September 2, 2013


Kode Verifikasi Google Webmaster biasanya digunakan agar Blog / Web Kita mudah dicari di Search Engine google. Setiap Blog yang didaftarkan melalui Blogspot biasanya mempunyai Kode Verifikasi Google Webmaster walaupun tanpa didaftarkan di Google Webmaster. Kode ini biasanya disisipkan sebagai meta tag di bagian <head> </head> template blog. Untuk Web / Blog yang tidak didaftarkan melalui blogspot, dapat didaftarkan untuk mendapatkan Kode Verifikasi Google Webmaster, lihat cara mendapatkannya ditulisan saya selanjutnya.

Lalu jika blog tersebut sudah memiliki Kode Verifikasi dari google webmaster bagaimana caranya kita tahu kode tersebut, dan bagaimana kita menyisipkannya di template blog kita? Berikut saya jelaskan cara mengetahuinya beserta cara menyisipkannya di template blog.

1. Login terlebih dahulu menggunakan akun google anda
2. Masuk ke halaman ini https://www.google.com/webmasters/verification/home?hl=en
di halaman tersebut berisi web / blog yang telah terdaftar di google webmaster
3. Klik verification details disamping blog yang dimaksud








4. klik Verify using a different method



5. Pilih HTML tag, copy kode yang muncul. Kemudian Klik tombol Verify di bagian bawah.


6. Masuk ke dashboard blog anda, pilih Template
7. Edit HTML, chek Expand Template Widget
8. Cari kode <b:skin><![CDATA[
untuk mempermudah pencarian, tekan ctrl+F
9. Pastekan kode verifikasi google webmaster yang anda copy tadi pas diatas kode   <b:skin><![CDATA[
10. Simpan Template Anda

Sekarang kode verifikasi google webmaster anda telah tersisipkan di blog anda, maka insyaALLAH artikel-artikel blog anda akan lebih mudah ditemukan melalui Google Search Engine.

Untuk Kode Verifikasi Alexa, bing, dan yahoo, insyaALLAh akan saya posting di lain waktu.

terimakasih atas kunjungannya, semoga tulisan ini bermanfaat Description: Cara Mengetahui Kode Verifikasi Google WEBMASTER Tools Rating: 4.5 Reviewer: Miftahul Arifin - ItemReviewed: Cara Mengetahui Kode Verifikasi Google WEBMASTER Tools

Sembilan Empat - 6:13 AM